Senin, 12 September 2011

SEBUAH PERJALANAN HIDUP

Dua orang perempuan tampak menembus hujan dan pekat malam. Padahal badai tentu tak mampu menopang hanya dengan sebuah payung usang yang berkali-kali terlipat diterjang angin. perempuan tak punya pilihan lain, harus tetap menembus badai itu.

Sekarang sudah jam dua dini hari, tak ada satupun kendaraan bermotor yang melintas di jalan sepi yang merekah tempuh. Kalaupun ada, tak mungkin juga mereka menumpanginya. Tak ada sepeser uangpun dalam saku bajunya yang lusuh.

Perempuan yang renta namun terlihat masih tegar matanya. Di situ keteguhan terasa. Di situ tekad tersimpan. Untuk sebuah perjuangan yang bernama hidup. Dia harus tetap berjuang jika ingin anak cucunya tak mati kelaparan. Tapi, seberapa tegarnya dia, malam ini di sudut matanya tak henti menetes air mata yang tak beda dengan geraian hujan di seluruh wajahnya.

Ya, dua perempuan ibu dan anak berjalan sambil menangis. Tadi sebelum berangkat menembus lebatnya hujan, dia sempat mampir di rumah majikannya. Selama ini dia mengabdikan hampir separuh hidupnya dengan bekerja di rumah majikan tersebut. Malam itu, karena ada sesuatu yang mendesak, dia berharap sang majikan sudi kiranya meminjamkan uang walau sedikit. Nanti bisa dipotong dengan gaji bulan depan, demikian dia memohon. Tapi jangankan uang yang dia terima, malah sebuah bentakanan perkataan yang melukainya,

“Sudah kalau kamu minta uang sekarang, lebih baik mulai besok kamu berhenti bekerja saja!”

singkat cerita.....
Akhirnya, setelah perjalanan yang cukup jauh, mereka menepi di sebuah bangunan. Perempuan satunya lagi yang masih muda itu tak tahan lagi. Darah telah berceceran di kedua belah pahanya. Ingin dia berteriak, ingin dia bertanya pada Tuhannya, pentingkah hidup untuk terus dijalani? Perlukah memahami ini sebagai cobaan dan cinta kasih? Dia telah mati rasa dan hilang harapan. Wajahnya terkulai di pelukan sang Bunda. Air mata ibunya berbaur dengan hujan menghabisi rasa dalam hati keduanya. Bisu, diam, tak ada lagi pertanyaan.......


by : Chyntia Love

Tidak ada komentar:

Posting Komentar