Sabtu, 21 Januari 2012

Leukemia (Kanker Darah)

Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).

Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan be-reproduksi kembali.

Pada kasus leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan perdarahan.

  • Penyakit Leukemia Akut dan Kronis


  • Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila hal ini tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan kematian dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun.

  • Leukemia diklasifikasikan berdasarkan jenis sel


  • Ketika pada pemeriksaan diketahui bahwa leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik. Sedangkan leukemia yang mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, disebut leukemia mielositik.

    Dari klasifikasi ini, maka Leukemia dibagi menjadi empat type sebutan;
    1. Leukemia limfositik akut (LLA). Merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih.
    2. Leukemia mielositik akut (LMA). Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
    3. Leukemia limfositik kronis (LLK). Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak.
    4. Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit.

  • Penyebab Penyakit Leukemia


  • Sampai saat ini penyebab penyakit leukemia belum diketahui secara pasti, akan tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia.
    1. Radiasi. Hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus Leukemia bahwa Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, Penerita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia, Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.

    2. Leukemogenik. Beberapa zat kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia inustri seperti insektisida, obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi.

    3. Herediter. Penderita Down Syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.

    4. Virus. Beberapa jenis virus dapat menyebabkan leukemia, seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.

  • Tanda dan Gejala Penyakit Leukemia


  • Gejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita, namun demikian secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
    1. Anemia. Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).

    2. Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).

    3. Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.

    4. Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.

    5. Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.

    6. Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.

    7. Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.

  • Diagnosa Penyakit Leukemia (Kanker Darah)


  • Penyakit Leukemia dapat dipastikan dengan beberapa pemeriksaan, diantaranya adalah ; Biopsy, Pemeriksaan darah {complete blood count (CBC)}, CT or CAT scan, magnetic resonance imaging (MRI), X-ray, Ultrasound, Spinal tap/lumbar puncture.

  • Penanganan dan Pengobatan Leukemia


  • Penanganan kasus penyakit Leukemia biasanya dimulai dari gejala yang muncul, seperti anemia, perdarahan dan infeksi. Secara garis besar penanganan dan pengobatan bisa dilakukan dengan cara single ataupun gabungan dari beberapa metode dibawah ini:

    1. Chemotherapy/intrathecal medications
    2. Therapy Radiasi. Metode ini sangat jarang sekali digunakan
    3. Transplantasi bone marrow (sumsum tulang)
    4. Pemberian obat-obatan tablet dan suntik
    5. Transfusi sel darah merah atau platelet.

    Sistem Therapi yang sering digunakan dalam menangani penderita leukemia adalah kombinasi antara Chemotherapy (kemoterapi) dan pemberian obat-obatan yang berfokus pada pemberhentian produksi sel darah putih yang abnormal dalam bone marrow. Selanjutnya adalah penanganan terhadap beberapa gejala dan tanda yang telah ditampakkan oleh tubuh penderita dengan monitor yang komprehensive.





    keterangan :


    Kemoterapi 
    Pengobatan pertama untuk semua jenis leukemia biasanya Kemoterapi (pengobatan penyakit atau penyakit dengan zat kimia , misalnya dalam pengobatan kanker). Ini adalah perawatan obat kuat yang membunuh sel-sel leukemia. Obat kemoterapi dapat diberikan dalam bentuk tablet atau disuntikkan langsung ke Vena (intravena atau IV). 

    Kadang-kadang mereka yang disuntikkan langsung ke dalam cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang, menghancurkan sel-sel yang berada di sistem saraf. Bagaimana Anda menerima obat tergantung pada apakah Anda adalah leukemia kronis atau akut, dan apa tahap perawatan Anda berada di.Tahap pertama dari kemoterapi disebut induksi. Ini terdiri dari beberapa sesi masing-masing beberapa hari berlangsung, dengan waktu istirahat beberapa minggu di antara. Induksi adalah masa terapi intensif dan biasanya berhasil membunuh sebagian besar sel kanker. 

    Induksi biasanya diikuti oleh satu atau dua siklus lebih lanjut pengobatan.Ini adalah intensifikasi atau tahap konsolidasi, dan bertujuan untuk meningkatkan peluang penyembuhan dengan terus untuk menghancurkan sel-sel leukemia. Dalam kedua induksi dan konsolidasi, obat kemoterapi biasanya disuntikkan langsung ke pembuluh darah. 

    Akhirnya, ada tahap terapi pemeliharaan. Ini kurang intensif dan obat-obatan diberikan sebagai tablet. Hal ini dapat terus berlanjut selama dua tahun dan dirancang untuk membunuh sel-sel leukemia yang tersisa. Obat steroid kadang-kadang diberikan pada saat yang sama seperti kemoterapi, untuk membantu menghancurkan sel-sel leukemia. 

    2. Transplantasi sumsum tulang 
    Sumsum tulang adalah jaringan, lembut seperti sepon di pusat tulang yang menghasilkan sel darah. Transplantasi sumsum tulang juga digunakan untuk mengobati leukemia. Hal ini dapat digunakan bersama dengan kemoterapi untuk lebih meningkatkan kesempatan pasien pemulihan. Ini menyediakan pasien dengan satu set baru sel induk pembentuk (sel-sel yang berada pada tahap awal pengembangan, sehingga mereka masih memiliki kemampuan untuk berubah menjadi semua jenis sel dalam sel bodystem, kita disebut sebagai sel induk) yang dapat menghasilkan merah baru yang sehat dan sel-sel darah putih. 

    Sebelum transplantasi terjadi, sumsum tulang abnormal pasien dihancurkan melalui radiasi total tubuh, dalam kombinasi dengan siklofosfamid obat.Transplantasi sumsum tulang memerlukan donor yang cocok (yang sel-sel yang kompatibel dengan Leukemia pasien) untuk menyumbangkan sebagian dari sel induk mereka. Donor yang cocok dapat ditemukan di antara kerabat dekat seperti saudara atau saudari, atau dapat dari donor yang tidak berhubungan. 

    Dalam bentuk tertentu leukemia bahkan mungkin untuk mengambil sumsum dari seseorang di remisi, menyimpannya, mengekspos orang untuk radiasi berat dan kemudian mengganti sampel asli untuk memulai fungsi sumsum lagi. Transplantasi sumsum melibatkan mengisap keluar dari panggul atau dada donor dan menyuntikkan ke salah satu pembuluh darah penerima.Aliran darah membawa sel-sel sumsum untuk sumsum tulang penerima, di mana mereka menetap dan mulai untuk menghasilkan garis sel baru (klon) pengobatan tertentu untuk leukemia dapat memiliki efek pada kesuburan Anda (kemampuan Anda untuk memiliki anak). 

    obat Leukimia yang memiliki efek lebih lanjut tentang kesuburan dibandingkan yang lain; radiasi sebelum transplantasi sumsum tulang sangat mungkin menyebabkan infertilitas, namun pasien yang diobati dengan obat kemoterapi tertentu masih akan dapat memiliki anak. Jika Anda mungkin ingin memiliki anak di masa depan, Anda harus membicarakan pilihan-pilihan dengan konsultan rumah sakit Anda sebelum perawatan, karena kadang-kadang mungkin untuk menghilangkan sperma atau sel telur dari tubuh Anda dan menyimpannya untuk penggunaan masa depan.